Lord Xue Ying Season 2 Episode 9: Dongbo Xue Ying berjumpa dengan salah satu tetua dari Istana api yang bernama Gong Yu. Ia dipercayakan oleh para tetua Istana untuk mengatur pertarungan antar transenden. Yang intinya Gong Yu mengatakan bahwa berdasarkan aturan di twmpat itu, dari saat Xue Ying memasuki Ibukota Xia, dia dalam setahun harus ikut serta dalam pertarungan hidup dan mati.
Dan Gong Yupun menanyakan kapan dia akan memutuskannya. Kemudian Xue Ying memutuskan untuk mengikuti pertarungan tersebut dalam kurun waktu setengah tahun. Setelah mendengar hal itu dia berharap Xue Ying menjadi pahlawan dalam pertarungan tersebut. lalu dia pun pergi meninggalkan tempat itu.
Dengan telah diputuskannya pertarungan itu, maka hal tersebut menjadi buah bibir bagi seisi kota Xia tersebut begitu juga kawan Xue Ying, Ling Shu dan Peng Shan ikut mengeluarkan unek-uneknya. Dimana di antara mereka ada yang meragukan dan merasa otimis dengan keputusan Xue Ying itu. Terlebih lagi dia hanya megambil waktu setengah tahun dalam pertarungan antar transenden tersebut.
Beberapa lama kemudian Dongbo Xueying menjupai Tetua Hai Ruzhen dan Chi Qubai beserta kawan-kawan untuk membahas hal tersebut. Di tempat itu Xue Ying mengatakan ia telah mencoba untuk berlatih Teknik sihir naga namun dia belum menemukan misterinya. Lalu Ling Shu memberikan saran kepada Xue Ying bahwa dalam mempelajari sebuah teknik tingkat dewa dia harus berlatih keras dengan membentuk satu pikiran dan yang terpenting adalah dia menemukan polanya.
Setelah pertemuan itu, keesokan harinya Xue Ying mulai berlatih dan berusaha untuk memahami isi yang terkadung dalam buku teknik itu. Di dalam buku itu juga dia menemukan tulisan yang berbunyi “Pembentukan tingkat tertinggi dari membangun segel dewa adalah pembentukan satu pikiran” yang mana hal tersebut sama persis dengan apa yang diterangkan oleh Ling Shu. kemudian Dia berusaha untuk menyatukan elemen air dan api. Di awal Xue Ying terlihat kesulitan untuk meynatukan kedua elemen itu….
Dengan latihan yang keras dan dibarengi dengan tekad yang kuat, pada akhirnya Xue Ying berhasil menguasai teknik tersebut.