Perfect World : Dengan gigih berlatih Shi Hao akhirnya telah menembus puncak tertinggi Blood Transformation Realm. dengan kekuatannya sekarang Shi Hao akan mengangkat tripod seberat 100 kati demi mengetahui masa lalunya. Dengan tekad yang kuat ingin mengetahui keberadaan kedua orang tuanya Shi Hao mulai mengkat Tripod itu. Shi Hao mengeluarkan seluruh kekutanya untuk mengangkat tripod itu, dan akhirnya dia berhasil mengakatnya. Dengan Kekutan willow kemudian Shi Hao diperlihatkan masa kecilnya yang telah dikhianati oleh saudaranya sendiri.
Adalah bibinya yang secara paksa memindahkan tulang tertinggi milik Shi Hao kepada anaknya. Atas kejadian tersebut kedua orang tua Shi Hao menentut keadilan kepada klannya. Namun mereka harus baku hantam dengan tetua Klan Shi dan akhirnya kedua orang tuanya menitipkan Shi Hao ke Patriark Shi Yunfeng lalu harus mengasingkan diri ke tanah leluhur kedua. Kemudian Shi Hao bertekad untuk mencari kedua orang tuanya tersebut.
Ditengah perjalanan di dalam hutan, Secara tidak sengaja Shi Hao kembali bertemu dengan Hou Ling’er. Tidak lama kemudian seekor naga api menyerang mereka berdua. Shi Hou mengajaknya untuk lari menghindari si Naga. Namun Hou Ling’er dengan segala kepercayaan dirinya bertekad untuk melawan naga itu. Kendati Ling’er telah menyerang naga itu degan semua kekutanya, namun si naga tidak bergeming bahkan si naga langsung menyerangnya. Disaat kritis Shi Hao datang membantu dengan mengeluarkan tehnik Suan ni, Shi Hou langsung menggempurnya.
Si Naga akhirnya binasa, tetapi karena mengeluarkan kekutan yang berlebihan Shi Hou terkulai lemas dan jatuh tidak sadarkan diri. Ketika siuman Ling’er menyuruh Shi Hou untuk meminum telur primordial Divine Bird yang dapat membatu memulihkan kekutannya. Namun tidak lama kemudian si induk burung muncul dan menyerang mereka. Karena menganggap burung itu bukan lawanya kemudian mereka berdua memilih kabur untuk menghidari serangan-serangannya. Setelah sekian lama dikejar Shi Hou mengajak Ling’er untuk bersembunyi kedalam sungai Tai Yin.
Tai Yin adalah sebuah sungai yang mana airnya jika ada seseorang yang memasukinya dapat membuatnya mati membeku. Karena tidak ada pilihan lain akhirnya mereka pun terjun kesungai itu. Si burung hendak terjun juga ke sungai itu, namun stelah kakinya mengenai air sungai itu dan membeku burung itu akhirnya melepaskan mangsanya. Didalam kedalaman air Ling’er jatuh pingsan karena dinginnya air sungai itu. Akhirnya mereka sampai di tepi sungai Tai Yin, Shi Hou lalu memindahkan mereka ke daratan dan memulihkan mereka semua.
Setelah tersadar kemudian Ling’er memutuskan untuk kembali ke klannya, Sedangkan Shi Hou melanjutkan perjalanannya lagi. Di bukit Ling tampak 4 gadis sedang mengawasi Shi Hou. Kakak tertua ketiga gadis itu yang bernama Xia Youyu menyuruh mereka untuk menyerangnya. Pertarungan pun sempat terjadi, Xia Youyu ikut turun juga dari bukit itu untuk menyerang Shi Hao, Namun akhirnya Xia Youyu mengatakan alasanya dia tidak bermaksud jahat, dia hanya ingin mengetahui kekutanya.
Lalu Xia Youyu meberikannya sebuah token, Jika Shi Hou membawanya saat pendaftaran di Paviliun Bu Tian, maka dia bisa masuk tanpa melakukan ujian. Paviliun Bu Tian mengkhususkan diri dalam merekrut penyihir dari seluruh negeri untuk memberikanya pelatihan. Shi Hou pun berterimaksih atas kebaikanya tersebut, Dan dia kemudia melanjutkan perjalanannya lagi.
Siang dan malam silih berganti, akhirnya Shi Hou telah sampai kepada tujuanya yaitu Tanah Leluhur kedua. Di saat dia sedang mengintip obrolan beberapa orang anak ternyata dia sedang diwasi oleh seekor burung gagak. Di halaman mansion Klan Yu Si gagak melaporkan penglihatanya kepada tuanya. Kemudian orang itu melaporkan bahwa SHi Hao telah datang kepada dua orang kakak beradik yang bernama Yu Yuan dan Yu Meng.
Di tanah leluhur kedua, kemudia Sho Hao menemui Kakek Pelayan dan seorang bocah bernama Qinfeng yang cidera kakinya. Si kakek pelayan dan cucunya Qinfeng telah bertahun-tahun disiksa tanpa belas kasihan oleh klan Yu yaitu keluarga Shi Yiniang karena selalu membela keluarga Shi Hao. Atas semua tragedi tersebut lantas Shi Hao meminta maaf kepada si kakek, dan kemudian dia menanyakan dimanakah keberadaan kedua orang tuanya sekarang. Si kakek menjelaskan bahwa kedua orang tua Shi Hao, saat itu setelah mereka kembali dari tanah leluhur mereka yang sebenarnya, demi memulihkan Shi Hao mereka pergi ke gunung Taigu untuk mengambil obat suci dan setelah itu si kakek tidak pernah mendengar mereka kembali. Gunung Taigu sangatlah berbahaya, si kakek memperingati Shi Hao agar jangan pergi kegunung itu.
Kemudian Shi Hao mengajak si kakek dan cucunya untuk pergi dari tempat itu menuju ke Desa Batu. Setelah itu datang Yu Meng beserta gerombolanya. Kemudian Yu Meng menyuruh anak buahnya untuk menyerang Shi Hao. Dengan tanpa kesusahan Shi dapat mengalahkan anak buah Yu Meng satu persatu. Yu Yuan menyerangnya dari belakang, Namun dengan sigap Shi Hao berhasil menghindari serangan itu.
Lalu Yu Meng dan Yu Yuan menyerang Shi Hao secara bersamaan, dan hasilnya pun mengenai sasaranya, tubuh Shi Hao terpental akibat menerima serangan dari Yu Meng dan Yu Yuan. Di saat Yu Yuan mengerahkan semua kemampunya dan langsung menyerang Shi Hao datang Si Kakek menghalangi serangan itu, akibatnya si kakek pun meninggal akibat serangan Yu Yuan. Melihat itu semua dengan diselimuti api dendam yang membara Shi Hao mengeluarkan tehnik terkuatnya yaitu Suan Ni dari Klan Yu. Yu Yuan dan Yu Meng pun binasa karena sangat dahsyatnya tehnik itu. Setelah kejadian itu semua lantas Shi Hao membawa Qinfeng ke desa Batu.